Text
Against Islamic modernism:the Minangkabau traditionalists responses to the modernist movement / Zaim Rais
ABSTRAK
Buku ini menyoroti perbedaan utama antara kaum Muslim modernis dan tradisionalis di Minangkabau, Sumatera Barat. Dengan demikian, perbedaan tersebut terletak pada persepsi masing-masing tentang apa yang menjadi otoritas agama dan bagaimana seharusnya otoritas tersebut diterima secara ideal. Keduanya, pada kenyataannya, sepakat bahwa sumber utama otoritas agama adalah Al-Qur'an dan Sunnah. Dan di sinilah kesepakatan berakhir. Kaum modernis berpendapat bahwa Al-Qur'an dan Sunnah hanyalah otoritas utama tetapi satu-satunya dalam Islam dan setiap Muslim harus mematuhinya. Dalam konteks ini, 'ulama' hanyalah sarana bagi Muslim untuk lebih memahami ketentuan Al-Qur'an dan Sunnah. Sebaliknya, kaum tradisionalis menegaskan bahwa 'ulama' terkemuka di masa lalu, khususnya dari empat mazhab hukum, yang memiliki otoritas tunggal dalam masalah agama dan yang seharusnya menjadi sandaran umat Islam generasi berikutnya. Dan di sinilah ketidaksepakatan dimulai. ( Pembuat Abstrak C. Nur Kamelia.S.S.I )
Kata Kunci : Sejarah
Pada Buku Ini Terdapat 4 BAB yaitu :
Bab I KONSEP "TATAAN KOSMIS" DI MINANGKABAU 1
Bab II BANGKIT DAN TUMBUHNYA GERAKAN MODERNIS MUSLIM DI MINANGKABAU
Bab III TANGGAPAN KAUM TRADISIONALIS TERHADAP BEBERAPA PERKARA KHILAFIYYA YANG DIPERSELISIHKAN
Bab IV TANGGAPAN KAUM TRADISIONALIS TERHADAP MASALAH SOSIAL AGAMA
M0610160 | Tersedia | ||
M0610159 | S 2X7.4 A | Ruang Layanan Perpustakaan FUAD (Rak Koleksi Keislaman) | Tersedia |
M0611676 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain